Minggu, 03 Oktober 2010

MEMILIHMU SEJAK DINI

Sahabatku yang baik
Semoga dalam sekolah kehidupan ini kita menjadi orang yang tepat dan tegas dalam memilih apa yang akan kita pilih. Memutuskan apa yang akan kita putuskan. Berjuang dengan kesungguhan atas apa yang perlu di perjuangkan dengan kesungguhan hati.
”ulluwul himmah dan thumuhat yang kuat !


Disekolah kehidupan, ternyata memilih bukanlah sesuatu yang mudah. Ia menjadi sulit karena resiko yang ada didepannya. Namun tidak memilih adalah pilihan yang paling beresiko.karena ia sudah MATI dalam mindset.
Disekolah kehidupan ini, saya akan berbagi sebuah kisah yang menarik yang berbicara tentang “memilihmu sejak dini”. Kisah ini saya baca di sebuah Koran Nasional setelah menghadiri pernikahan sahabat saya Kutoarjo. Syukur alhamdulilah karena dalam perjalanan ke kutoarjo ini pulang dengan selamat karena dua kali akan mengalami kecelakanaan plus kena tilang POLISI. Untuk sahabatku Akhid NK & Dian “ Barakallahulaka …..” semoga pilihanmu tepat untuk mengantarkanmu dalam surga.


Kembali ke “memilihmu sejak dini” berkisah tentang menetapkan cita-cita sejak dini. Begini spirit of success (2):” Tidak ada cita-cita lain !


Coba tanyalah Pablo Freiera, gelandang serang tim Brasil di Danone Nations Cup 2010, tentang obsesinya. Dengan tegas dia menjawab, menjadi bintang sepak bola dunia seperti Kaka. Tidak ada cita-cita lain.
Untuk itulah sejak usia 7 tahun dia sudah masuk akademi sepak bola Fluminense, Rio de Janeiro. ”Setiap anak Brasil yang masuk klub sepak bola berarti orangtuanya dan dia sudah membuat keputusan terakhir bahwa jalan hidupnya di sepak bola. Muaranya jelas, menjadi bintang sepak bola dunia,” kata Ze Falindio, jurnalis olahraga senior Brasil.

Dalam rangka memperkuat keputusan itu, biasanya di setiap rumah atau kamar anak Brasil ada poster bintang idola mereka sesuai dengan bakat posisinya. ”Kalau penyerang biasanya yang dipasang Ronaldo. Kalau gelandang Kaka atau Di Maria. Dunga walau sebagai pelatih gagal membawa Brasil menjadi juara dunia, tetapi sebagai pemain dia masih menjadi idola pemain belakang anak-anak Brasil,” katanya.
Menurut Falindio, tidak jarang keputusan itu harus ”dibayar mahal”, seperti gagal sekolah atau terpisah dari orangtua.

Dia membantah bahwa semua itu karena alasan untuk menunjang ekonomi keluarga. Perbaikan ekonomi, katanya, hanya salah satu aspek yang tidak dominan. Buktinya tidak sedikit dari keluarga berkecukupan yang sejak kecil menceburkan diri di sepak bola. ”Kaka itu dari keluarga kaya,” kata Falindio.
Lantas apa? Sepak bola itu punya daya tarik yang luar biasa. Di situ terdapat segalanya. Ketenaran, kekayaan, status sosial, kebanggaan. Seorang bintang sepak bola di Brasil lebih dikenal dan dikagumi masyarakat daripada anggota DPR, menteri, atau bahkan konglomerat.

Seperti juga di Brasil, anak-anak Italia—seperti Alessandro Fei, penyerang tim Italia di Danone Nations Cup 2009—mengaku tidak pernah berpikir profesi lain kecuali menjadi pemain tim nasional yang membela Italia di persepakbolaan internasional.
Karena risiko kegagalan menjadi pemain bintang itu sangat tinggi, klub Latte Dolce ’97 de Sassari melakukan seleksi superketat. Hal ini dilakukan agar anak-anak yang tidak memiliki bakat super sebaiknya menekuni sekolah agar terbuka masuk profesi lain. ”Tahun ini peserta seleksi di klub saya ada 5.000 anak lebih. Kami hanya menerima 40 anak,” ujar seorang ofisial Latte Dolce ’97, Salvatore de Possi.
”Di Jerman, otoritas pengembangan sepak bola menyadari betul bahwa pembinaan dilakukan sejak usia anak-anak di akademi sepak bola. Klub amatir bergantung pada suplai pemain dari akademi. Klub profesional bergantung dari suplai klub amatir. Tim nasional bergantung pada suplai dari klub profesional. Rangkaian itu jelas,” ujar Andrea Kluger, jurnalis olahraga Jerman.

Menarik bukan?
Bagaimana dengan kita?
Apa yang bisa kita pelajari dalam sekolah kehidupan ini :
Pertama, MENETAPKAN CITA-CITA sejak dini .
Sering dalam pelatihan-pelatihan maka hal pertama akan disadarkan pertama kali kepada peserta adalah membangun impian. Bukanlah suatu yang sulit dalam menetapkan impian. Namun yang paling sulit adalah meyakinkan atas pilihan yang dipilihnya. perhatikan dengan jelas, jawaban anak-anak brazil usia 7 tahun ketika menetapakan cita-citanya : menjadi bintang sepak bola dunia seperti Kaka. Tidak ada cita-cita lain.
Kedua,MENETAPKAN CITA-CITA yang BENAR dan BESAR.
Menetapakn cita cita harus BENAR ! kalau saya cermati banyak yang bercita-cita BESAR. Namun apakah cita-cita BESAR sudah cukup? Belum ! percuma bercita-cita besar namun tidak BENAR. Maksudnya? BENAR jika ia niatkan cita-citanya sebagai sarana untuk mengantarkan kita ke SURGA. Karena surga adalah cita-cita yang SEMPURNA.

Ketiga, MEMBAYAR MAHAL ATAS CITA-CITA ITU .
Menurut Falindio, tidak jarang keputusan itu harus ”dibayar mahal”, seperti gagal sekolah atau terpisah dari orangtua.
Resiko yang besar dibalik cita-cita yang BESAR ! kalau ingin mendapatkan ikan besar maka umpannya juga harus besar. Kalau cita-citanya besar maka harga yang harus di bayar juga besar !

Bagaimana dengan anda? Sudah menetapkan cita-cita dan berani mengatakan INILAH CITA-CITAKU dan TIDAK ADA CITA-CITA YANG LAIN?

Salam DUTA
Mengubah DUNIA dengan KATA
AHMAD RIFAI – I CAN to be spiritual leadership trainer-

MENJUAL IMPIAN?

Di sekolah kehidupan, kita menyaksikan dan menyadari bahwa setiap manusia didorong oleh keinginan untuk maju, tumbuh, berkembang dan meraih apa yang menjadi harapannya. Dorongan itu disebut dengan the spirit of success (spirit keberhasilan). Spirit keberhasilan inilah yang menjadikan seseorang untuk terus maju dan maju.

Spirit keberhasilan sebagai seseorang manusia diawali oleh keyakinan yang mantap, menghujam dan mempesona. Begitulah Nabi kita mengawali dakwahnya dengan spirit yang luar biasa yakni spirit langit yang membumi.
Ketika itu Nabi kita telah di angkat menjadi Nabi oleh Allah. Pada saat itulah dengan gagah berani dan terang-terangan Nabi mencela berhala-berhala yang disembah oleh kaum Quraisy. Akhirnya, melihat gelagat yang di lakukan Muhammad sedemikian rupa. Gerahlah kaum Quraisy. Akhirnya ditemuilah paman Rasulullah . Abu Thalib.
Hai Abu Thalib ! “Keponakanmu telah mencela berhala-berhala kita’ !
Tidak menghargai tuhan-tuhan kita dan meremehkan nenek moyang kita ! , protes mereka dengan penuh luapan emosi.
HENTIKAN dia !
Jika kamu tidak menghentikan, maka kita akan melawaanya hingga dia atau kita yang BINASA!
Maka melihat protes dan terror ini, Abu Thalib bingung dan resah, maka dipanggillah Nabi Muhammad seraya berkata :
“Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul…”
Nabi Muhammad pun berkata :

“Paman, demi Allah , kalaupun merekan meletakkan matahari ditangan kanannku dan meletakkan bulan ditangan kiriku, dengan maksud saya aku meninggalkan tugasku, sungguh tidak akan kutinggalkan . Biar nanti Allah yang akan membuktikan kemenangan itu ditanganku atau aku binasa karenanya”
Terpukau dengan jawaban Nabi kita?
Itulah spirit of success pertama ; belief/keyakinan akan cita-cita di sekolah kehidupan.

Dalam kehidupan ini, begitu banyak yang memiliki cita-cita dan harapan yang tinggi. Namun banyak juga yang “menjual impiannya” karena godaan-godaan yang menggiurkan dalam perjalanan di sekolah kehidupan. Didunia ini aka nada yang selalu menggoda kita. Boleh jadi setan atau gemerlap dunia.
Keyakinan yang mantap dan mempesona adalah kunci agar impian kita tidak “dijual” dengan yang lainnya.


Sekolah kehidupan…
Takjub dengan sebuah episode kehidupan seorang sahabat saya. Kala itu ia lulus dari sebuah universitas ternama. Sejak awal kuliah ia sudah menetapakn cita-cita yang mempesona. Ia memberitahukan cita-cita ke banyak orang dan tidak lupa mengkomunikasikan kepada orang tuanya, esok ia akan memilih profesi/cita-cita apa. Didalam sekolah kehidupan ini, ia sudah banyak ditawari untuk menjadi seorang dosen di Universitas Tebaik di Indonesia. Namun jawabannya, mohon maaf itu bukan cita-cita saya.
Lalu suatu hari ia pun di tawari untuk menjadi HRD disebuah perusahan ternama, namun ia lagi-lagi menjawab “mohon maaf itu bukan cita-cita saya” . Tawaran silih berganti. Gaji besarpun tak mampu mempengaruhi impiannnya. Karna ia tak mau menjual impiaannya. Ia yakin atas apa yang menjadi PILIHAN nya.
Itulah spirit of success (1) : belief/keyakinan yang mempesona akan cita-cita
Sekolah kehidupan….


salam DUTA, 4 oktober 2010
Mengubah DUNIA dengan KATA
(nantikan tulisan selanjutnya : aku memilihmu sejak dini)

Senin, 27 September 2010

BINGUNG !

: BINGUNG !
"Hadapi masa lalu tanpa penyesalan. Hadapi hari ini dengan tegar
dan percaya diri. Siapkan masa depan dengan rencana yang matang dan
tanpa rasa khawatir.” Hary Tanoesoedibjo

Tiba-tiba ada SMS masuk dalam Handphone saya “ Broo…kasih usul ya, enaknya saya menyampaikan tema apa di Talk Show on Air nanti malam. Begitulah kira-kira isi pesan itu ketika salah satu teman saya, yang saat itu saling bergantian mengisi di salah satu radio dijogja special edisi ramadhan. Pikir saya saat itu, lha gimana to? Mau ngisi kok malah bingung !l ha gimana ngisinya nanti. Bingung !
Ya bingung acap kali sering mendatangi diri kita. Tamu “bingung’ ini datang tak diundang pergi datang lagi. Karena bingung ini selalu menghinggapi dalam kehidupan kita.
Pengalaman pertama saat itu saya diminta on Air pertama kali. Aduh ! on Air? Saya tidak punya sayap untuk mengudara hee….saya langsung aja menjawab ia mbak. Padahal habis jawab permintaan itu , coba apa yang terjadi : bingung !

Bingung!
Saat itu juga dalam acara buka bersama dengan anak yatim yang diadakan oleh sebuah Yayasan yang menaungi pondok pesantren, Beasiswa anak yatim dan tuna netra dijogja. Tiba-tiba saya dipanggil sama teman saya, dan saya diminta untuk mendongeng. Aduh ! Dongeng ? fikirku saat itu. Bingung !
Bahkan lebih parahnya lagi, saat menuju tempat acara pelatihan/seminar /kajian terkadang saya juga belum tahu apa yang akan saya sampaikan, jadi dalam perjalanan itu saya : bingung !

Nah itulah dalam sekolah kehidupan ini, kita sering kali bingung atau khawatir.
Teringat malam itu guru saya menjelaskan salah satu ayat Al-Qur’an yang inti pesannya adalah “ Semua orang merasa takut akan masa depannya dan merasa sedih akan masa lalaunya. Nah kata-kata “takut, sedih, bingung, khawatir, cemas adalah satu keturunan.
Lantas apa obat itu semua, sesuai pengalaman dari kejadian-kejadian itu . Ketika teman saya Tanya apa tema-nya saya bilang berangkat saja dan sampaikan yang kamu ketahui, ketika saya mau on Air pertama kali saya langsung saja berangkat dan pede aja, kalau salah toh itu ada pengalaman bahwa saya kurang disisi ini itu. Ketika mau mendongeng saya maju aja dan saya sampaikan yang saya tahu juga. Ternyata obatnya dari bingung adalah JALAN TERUS SAJA ! Action ! Bertindak saja !
Sahabtku yang baik…
Boleh jadi bingung, cemas,takut itu adalah bisikan setan. Yu waswi sufi sudurinnas” yang akan mengajak kita untuk tidak berbuat kebaikan dan prestasi dalam sekolah kehidupan ini.
oleh : “haraphatihatisedangbelajarmenulis”

AKU TIDAK MAU JADI MANUSIA STANDAR

AKU TIDAK INGIN MENJADI MANUSIA BIASA !

‎""Kita dibatasi bukan oleh kemampuan kita, tapi oleh visi kita.”

Jonathan Swift (1667—1745), pengarang dan sastrawan Irlandia"

Di sekolah kehidupan kita diuji dulu baru belajar. Sedangkan di sekolah formal kita belajar dulu baru ujian. Itulah bedanya. Nah karena beda itulah banyak yang gagal/menyerah disekolah kehidupan daripada disekolah formal.
Sahabat-sahabatku yang baik
Kita semua sudah mafhum bahwa setiap orang PASTI memiliki tujuan, impian, harapan dalam hidupnya. Tapi yang perlu kita tanyakan, apakah tujuan, impian dan harapan kita mengalami kemajuan, peningkatan dan percepatan? Apakah tujuan kita itu bisa mengantarkan kita kepada tujuan yang luar biasa? Dan yang lebih penting lagi apakah tujuan/cita-cita kita bisa mengantarkan dalam SURGA?
Ada sesuatu yang saya rasakan “berbeda” ketika setiap mengikuti sebuah forum “10.000 jam” (demikian dalam hati saya menyebutnya), sahabat saya mengatakan bahwa semoga “profesi” yang kita pilih ini, di akherat nanti dapat menjadii wasilah kita dimasukan surga. Dan menurut saya, itu sangat sederhana namun memiliki makna yang dalam dan menghujam dalam hati ini.
Sahabatku yang merindukan surga..
Ketika itu saya mendapatkan sebuah kisah dalam pesan difacebook saya , dan ketika saya baca begitu dalam makna kisah itu. Kisah itu akan saya ceritakan kembali kepada sahabat-sahabtku yang membaca tulisan sederhana ini. Berikut kisahnya,


Seorang pemuda menghentikan taksi di pinggir jalan dan segera naik ke kursi belakang.
Setelah pintu ditutup, sang supir bertanya, "Mau ke mana Pak?"
"Saya tidak tahu?" jawab pemuda itu tenang.
"Lalu saya harus bagaimana?" tanya sang supir.
"Terserah Bapak, yang penting saya bayar, jawab sang pemuda.
Apa selanjutnya yang terjadi?

Supir hanya berputar-putar saja, terus berputar putar sampai akhirnya supir kelelahan dan tidak tahu arah. Setalah berjam-jam berputar, akhirnya supir kembali ke tempat pemuda naik, dan diam lama sekali. Argo tetap berjalan.
Lalui pemuda tersebut keluar dan membayar seluruh biaya ratusan ribu rupiah untuk berada ditempat asalnya?
Pemuda itu menghabiskan waktu dan biaya tanpa pindah ke mana-mana.

Siapakah pemuda itu?
Pemuda itu adalah gambaran kita yang tidak punya tujuan hidup?
Jika kita tidak punya tujuan hidup, dan melakukan perjalanan hidup, maka besar kemungkinan kita kembali ke situ-situ saja.
Sahabat-sahabatku..
Banyak orang merasa yang memiliki tujuan, cita-cita, harapan . Namun namun apakah cita-citanya itu benar-benar makna? atau bahkan cita-cita hidupnya hanya di situ-situ saja. cita-citanya berputar disitu saja, sehingga kita seperti memiliki cita-cita kebanyakan orang.

Ketika lulus SD , SMP dan SMA, ketika ditanya habis ini mau kemana? Melanjutkan ke sekolah berikutnya. Setelah sekolah selesai mau ke mana lagi? Kerja . setelah kerja? Menikah. Setelah menikah punya anak dan bekerja terus dengan gigih untuk menghidupinya sampai tua. Itu bukanlah sesuatu yang salah namun sesuatu yang biasa dan standar. Sehingga kehidupan kita hanya dan hanya menjalankan “rutinitas” dunia yang pada akhirnya kita mati juga.
Jika rutinitas dunia itu-itu saja yang kita lakukan . lahir, sekolah, kuliah, kerja, menikah, berkeluarga, memiliki anak dan mencari penghidupan semata . aku mulai bertanya-tanya?
Kelihatannya kita menjalani hidup, tapi tidak ada nilai tambahnya. Itu-itu saja?
Jika hidup hanya untuk bisa makan atau bertahan hidup (surviving), dan semua hal yang dilakukan dalam hidup sekedar agar bisa makan atau bertahan hidup , lalu apa bedanya manusia dengan hewan?
Sahabatku semua,
Lantas apa yang akan membuat kita menjadikan luar biasa?. Kehidupan kita akan abadi dan kita mendapatkan yang lebih dari itu semua ?
-to be bersambung-
Oleh ; haraphati-hatisedangbelajarmenulis.com

Jumat, 24 September 2010

"AKU HARUS MEMILIHMU"

Aku Harus “Memilih mu” ?(part-one)
oleh : Penulis Lepas… ( maksudnya lepas pantai he.he..he..)


"Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya, saya tahu saya akan memilihmu maka aku akan pilih kamu dan melamarmu ” (oleh ; Cie..cie..)

Dipilih..dipilih..dipilih…! itulah kata yang pernah aku dengar disaat aku akan melewati penjual buah. Saya sontak kaget plus geregeratn ! (kayak iklan ya..geregetan..geregetan… kalau hidup tanpa pilihan …). Lha kenapa gregetan? Lha saya ga niat beli ee… ditawari suruh milih…dipaksa lagi ! hugh !
Kalo milih jodoh saya pikir dulu (iya gak gan ? ) . ku pikir apa maksud dari si penjual tersebut ya. Tentunya penjual itu tidak sekedar aku harus memilih saja namun jauh dari itu aku suruh beli buahnya…haaaaaa..emang pedagang ini yang masih berpegang teguh sama UUD kita ( ujung-ujung Duit ! ) kata hati ku saat itu.

Yah ! memilih atas berbagai pilihan, yang terkadang karena banyaknya pilihan kita dibuat ribet, bingung, cemas, bahkan stroke ! wuzzz….parah banget ya masak Cuma untuk memilih sampai stroke ? ya bisa saja toh kalo seandainya diminta memilih mati atau meninggal dunia ! ha….ha…sama aja itu kang namanya !

Nah, kata ustadz gue..(he..he..gini gini punya guru spiritual loh ! )

Beliau mengatakan bahwa “ maa arodhAlluhu minna “ –saya tulis Indonesia karna gue ga punya font arab plus gue jawa asli- . Jadi Tuhan gue ni (semoga Tuhan kita sama ya gan ! siapa coba ? ya Allah-lah. Jadi intinya tuh ‘ Allah tu memberikan kebebasan kepada kita untuk bertindak atas pilihan kita sendiri” tapi resiko ya tanggung sendirilah…mask ngajak gue ! masih inget syair ini kan :

“Berakit-rakit dahulu ,berenag-renang ketepian.
Bersakit-sakit dahulu, besenag-senang enak di lo ! hee…heeee”

Nah karena kita sudah diberikan kebebasan untuk memilih maka “ ada sebuah wilayah dalam diri setiap manusia yang memang tak bisa dipaksa oleh apapun atau oleh siapapun secara mutlak ! sekalipun presideng RI atau presiden partai PKS, PKB, PDIP, GOLKAR, PAN, ! titik ! tapi partai yang punya presiden kayaknya Cuma PKS. –kata hatiku-

Dalam wilayah ini, terdapat potensi kemampuan untuk memilih secara relative bebas. Kita bebas memilih apa yang ingin kita pikirkan, apa yang ingin kita rasakan, apa yang ingin kita katakan dan apa yang ingin kita lakukan terhadap situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kemampuan untuk memilih ada pada diri kita dan jiwa kita “
Huuuh..serius amat bacanya..santai aja gan ! oke lanjutkan ! (walah kok tambah kampanye ! hee…) Gubraaaak !

Istighfar dulu gan ! (siapa tahu kita banyak dosa atau parahnya kita ga tahu kita punya banyak dosa ! haduh kalo gitu taubat dulu ya..hee..peace !
Begini ceritanya. Ceritanya begini….Begini ceritanya……

Kita kan sedang membahas “mengapa harus “memilihmu”? Nah pastinya tadi pada mikir memilih kekasih atau jangan –jangan jodoh ya (ya kalau emang gitu ya saya doakan semoga berjodoh dengan saya , loh ! he….he…atau jodoh sama bidadari di surga? He..he....amin..amin..amin .
betul..betull..betul..!

Sebenarnya , memalui tulisan ini saya ingin mengajak sama manusia aja. Nah yang baca ini manusia bukan ? kalau bukan jangan baca ya..berhenti ! jangan baca lagi ! eh kok masih dibaca ! tahu gak? Karena tulisan ini hanya dan hanya untuk manusia. He ! kok masih baca ? ooo..berarti kamu manusia dink ! sorry..sorry jeck !

Mengapa aku harus memilihmu?

Kata “memilihmu” ini dalam tafsir “jalanlain” karangan siapa aja deh ! saya tafsirkan memilih cita-cita. Ingat ya gan ! kalo tulisan pertama penulis lepas ini (ya..aku ini he..penulis lepas nyawa! . Gubraaak ! mati donk ?

Berawal memilih jadi Kyai, lalu berubah wujud menjadi cair eh…menjadi dokter maksudnya, lalu ingin menjadi Pejabat Pemerintah yang baik hati, rendah hati, makan hati, loh ! dan tidak sombong plus suka menabung he…biar kaya tau ! lalu berubah lagi ingin jadi coach/trainer kelas dunia ! kerenkan ! entar dulu dunia apa? Dunia binatang? Atau dunia anak-anak? Atau dunia dalam berita ..he..ini mah tambah jelas kan?. Loh ! maksudnya jelas tidak jelasnya . peace gan !

Sekarang ngaku ajalah ! siapa tahu kamu adalah tersangkanya orang yang bingung bahkan hamper gila atas bingungnya memilih atas banyaknya pilihan-pilihan dalam hidup ini.termasuk memilih cita-cita dan yang lagi milih jodoh ikut ga pa pa deh !
Yang mengakibatkan kita tidak memilih ! padahal tidak memilih sebenarnya kita sudah memilih. Yakni memilih untuk tidak memilih. Bentar ..bentar…bisa dipahami kan? Alhamdulilah semoga diterima disisi-Nya ..(amal kita maksudnya gan ! ..kan kita lagi tholabul ilmi to !) sebagai mana firman Tuhan kita “ Iqra ‘! Bacalah…!


Nah kebimbangan, kecemasan, kebingungan karena banyaknya pilihan lebih disebabkan oleh “mentalset” dan “mindset” kita yang tidak berpola. Pola pikir yang tidak terpola dan mentalset kita yang parah ! loh..ya jangan gitu….iya dink ! map-maap lagi esmosi nih !

Coba kita sadari bahwa, aktivitas memilih itu sebenarnya gampang loh ! coba aja ingat jaman kita SMA dulu. Kalau pas ujian dan jawaban atas soal-soal ujian itu adalah pilihan A, B, C, (kalo sampe ini aja ini kecap namanya ..kecap ABC !waduhh ! sebut merek nih !) maka ada pilihan D dan E. kalau kita ga tahu jawabannya dalam detik-detik terakhir umur ujian kita maka kita cepet banget milihnya , cukup pegang pensil terus diangkat lalu dijatuhkan diatas soal dan jawabannya. Maka pensil itu jatuh dipilihan apa maka kita dah tahu jawabannya kan ! (hee..ini pengalaman pribadi gue…apalagi lo..sama kan ? haa..ha…ngaku ajalah. Hue cepat ngaku !



Sadarilah gan !
Kita sering bingung untuk memilih bukanlah karena kita tidak bisa memilih. Karena kita tidak mau/ siap untuk menanggung dan menjalani atas konsekuensi/resiko atas pilihan itu sendiri. Bener gak?

Kalo saya amati…dalam hati gue gan !

Berubahnya cita-cita/impian seseorang dari waktu-kewaktu , dari zaman phitecanthropus sampe jaman homosapien .Lah kepiye ki ! karena bukannya ia tidak memiliki cita-cita atau sulit membuat cita-cita namun karena ia tidak meyakini apa yang ia tetapkan sebagi cita-cita dalam hidupnya dan ia takut akan hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi kedepannya, sehingga dia akan mengatakan pada dirinya : apa kau bisa? Apakah aku mampu? Aku kan miskin! Aku kan tidak sekolah! Aku kan bodoh! Aku kan jelek! Aku kan pemalu! Aku kan pendiem! Aku kan mati ! Gubrraaaaakk ! nah kalo mati ya tamatlah kita. Tapi sebelum mati maka masih ada jalan menuju kuburan hee….tapi dianter orang. Ha..ha…haaa 

Jika engaku merasakan seperti itu kawan.

Maka teringatlah diriku atas sebuah ucapan yang keluar dari lisan saudaraku :

“ Jika ada orang yang mampu mencapai cita-citanya dan ternyata cita-cita orang itu sama dengan cita-cita kita. Maka itu adalah FAKTA yang tak terbantahkan dalam dunia ini”

Lalu sudahkah kamu memilih, memutuskan dan menetapkan dalam tempo sesingkat-singkatnya cita-citamu detik ini !

(simak kelanjutannya ‘mengapa aku memilihmu’ setelah iklan yang mau sholat ini part-two )
Salam ‘luar biasa hanya dalam cita & cinta”
Jejaksangpemimpi212

Sabtu, 18 September 2010

"I want to be "


“I want to be……………..”


(oleh : Jejak Sang Pemimpi 212)
Kyai! Nah itulah kata yang pernah terucap dari lisanku. Kyai adalah sebuah impianku diwaktu kecil . Kenapa menjadi kyai? Wajarlah karena lingkunganku adalah lingkungan santri. Apalagi semua kakak-kakak ku pernah ‘mangan’ bangku pondok. Huzz….rakus ternyata kakak ku J
Namun, hidupku yang berliku-liku. Aku pernah “nyolong’ mangga tetangga, jambu bahkan semangka dikebun sampe-sampe dikejar-kejar pemilik kebunnya (lariii……dengan jurus kaki seratus heee..kaki seribu dink)

Sewaktu SMP, dimana SMPku adalah SMP pertama kali dibuka , coba bayangkan ! masak guru SMP ku sama dengan guru SD ku. (ilmunya ga nambah-nambah kaleee….). impiankupun semakin tidak jelas, lha hamper semua teman-temanku setelah lulus langsung “nikah” baik nikah beneran sampe-sampe nikah karena kecelakaan (loh nikah kok kecelakaan ..gimana ya..tuing-tuing)

Maka tidak terbesit dalam benak hatiku  mau jadi apa !, Cuma ada bayangan (setan kale)  mau jadi dokter..ciee..cie…mulia amat…amat aja amit-amit he….karena ibuku saat itu sering pergi kedokter dan hampir setiap hari tidak makan nasi tapi makan obat (wuzzzz..kayak apotek rumahku heee)

Setelah lulus SMP, (jangan bilang siapa-siapa ya …gini gini aku ni lulusan NEM tertinggi level desa he….lha wong SMP nya Cuma satu doank heeee..apalagi berapa jumlah siswanya? Dueeerr !

Maka saat luluspun yang saat itu wajahku masih imut-imut (biasalah sering dicium ama hem..hemm…maksudnya dicium sama semut . gubraaaakkk !!!!

Aku pun dengan gagah perkasa ! laksana gatot kaca (kaca spion kaleee) aku melakukan hijrah laksana Nabi Muhammad SAW (huzz…keren amat loh ! ). Ya bedanya aku bukan nabi (ya..iyalah…). kulangkahkan kakiku ke pulau jawa yang terkenal ceweknya huzzz….(istigfar akhi..!).maksudnya banyak guru dan ilmu yang bermutu…
Alhamdulillah sampe deh dipulau jawa tepatnya di kota jogja jalan perak No.xxx gang kancil nyolong timun KG II .he..bingung ya….aku aja bingung apalagi lo ! Gubraaakk !
Nah saat SMA lah aku merasa diriku orang primitive , soalnya aku ga pernha pegang Komputer apalagi liat HP (katrok BGT POLL !). Namun aku dengan bangga mempersembahkan prestasi yang tidak kalah tanding dengan anak-anak kota . Aku sudah terbiasa juara pertama, akhirnya sering juara dua (rendah hati saya ni orangnya maklum juara pertamanya orang yang ku “sem-sem”).
Eh kembali ke impianku mau jadi apa esok !
Nah saat SMA cita-citaku masih ingin jadi dokter tapi ketika melihat biaya masuk sebuah universitas terfavorit dijogja begitu murah (kalo bagi orang berduit) tapi bagi aku wah makan aja sulit apalagi masuk kedokteran. (emang saya mau makan rumput sama kambing ..hugh !)
Akhirnya aku putuskan untuk mengubah cita-citaku lagi ingin jadi seorang Trainer kayak om Ary Ginanjar agustian (wuizzz…keren amat nie aku haaaa…..haa….)
Tapi…
(apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah cita-citanya berubah lagi….jangan kemana-mana setalah iklan setan yang mau lewat ini hiiii……)

(to be Continue…)



motivation Quote

""Mengelak dari tanggung jawab itu mudah, tapi kita tidak bisa menghindar dari akibat perbuatan itu.” 

Josiah Charles Stamp (1880-1941), ekonom dan orang terkaya II di Inggris Raya"